
Timnas bermain sabar, tenang dan fokus saat kehilangan bola, dan saat mendapatkan bola para pemain timnas cepat melakukan serangan balik yang sering merepotkan pertahanan Ulsan Hyundai. Di babak pertama timnas memperoleh beberapa peluang emas, diantaranya oleh M. Ilham yang sudah berhadapan dengan kiper Ulsan. Sayang tendangannya melenceng ke samping gawang. Di babak kedua permainan relatif lebih banyak di daerah tengah atau sektor gelandang. Di sektor ini pemain timnas tidak banyak memberikan ruang bagi para gelandang Ulsan Hyundai untuk mengembangkan permainan. Hal ini mengakibatkan pemain Ulsan Hyundai sering frustasi karena serangan mereka banyak dimentahkan gelandang dan bek timnas.
Di pertengahan babak kedua ini gawang timnas Indonesia nyaris kebobolan, saat Ulsan Hyundai mendapat hadiah pinalti saat salah seorang pemainnya dilanggar oleh Charis Yulianto. Markus Horison dengan pintar melakukan gangguan untuk memecah konsentrasi algojo pinalti dan berhasil dengan baik. Tendangan sang algojo melenceng ke samping gawang. Dewi Fortuna nampaknya berpihak pada timnas Indonesia. Setelah hanya memperoleh sedikit peluang karena hanya sesekali melakukan serangan balik termasuk saat tendangan bebas Ismed Sofyan (lagi-lagi) membentur mistar gawang lawan, babak kedua pun berakhir dengan skor 0-0.
Di babak perpanjangan waktu permainan tidak banyak berubah, timnas melakukan beberapa pergantian pemain. Aliyudin diganti oleh Musafri, M. Ilham diganti oleh Erol Iba dan Arif Suyono digantikan oleh Elly Aiboy. Sampai dua kali babak perpanjangan waktu habis skor masih tetap kacamata alias 0-0 hingga harus dilanjutkan dengan babak adu pinalti. Di sinilah keuntungan didapat timnas karena secara mental mereka lebih unggul dibandingkan pemain Ulsan Hyundai. Walaupun sempat tertinggal karena dua penendang timnas gagal memasukkan bola, namun penampilan kiper Markus Horison yang gemilang dengan mengagalkan dua penalti lawan menaikkan mental penendang berikutnya. Erol Iba, Charis Yulianto dan Firman Utina berhasil melesakkan bola ke gawang Ulsan Hyundai. Timnas pun lolos ke babak final untuk berhadapan kembali dengan timnas Myanmar. Man of the Match menurut saya adalah kiperMarkus Horison yang secara keseluruhan bermain gemilang, skor 7,5 buat dia. Maju terus timnas Indonesia!
tapi sayang TimNas kita mainnya suka angin-anginan......
ReplyDeleteTapi tetap kita harus dukung.......
lam kenal
betul boss itu dia kendala utama timnas kita. Mental tim harus dibenahin. Thanks 4 leave a comment.
ReplyDelete