Friday, November 21, 2008

Anti Klimaks Timnas Kalah di Final

Usai sudah turnamen Grand Royal Challenge ke tiga di Myanmar sore tadi (21/11). Partai final antara timnas Indonesia melawan timnas Myanmar berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah. Dua gol timnas Myanmar dicetak oleh Soe Myat Min masing-masing dimenit ke 6 dan menit 63. Gol timnas dicetak melalui gol bunuh diri pemain belakang Myanmar Moe Win dimenit ke 15.

Permainan timnas dapat dibilang merupakan anti klimaks dibandingkan saat menghadapi Ulsan Hyundai dibabak semifinal. Di awal babak pertama timnas bermain kurang fokus, terlihat dari gol yang tercipta dimenit ke 6 oleh Soe Myat Min. Berawal dari tendangan bebas, Usep Munandar tidak maksimal melakukan sundulan. Akibatnya Soe Myat Min dengan bebas menyundul bola ke gawang timnas. Kiper Markus Horison mati langkah karena yang bersangkutan memperkirakan bola dapat diantisipasi oleh Usep Munandar.

Setelah kebobolan barulah timnas Indonesia keluar menyerang, permainan timnas membaik. Kerjasama satu dua dan umpan-umpan pendek diperagakan. Serangan dilakukan baik dari tengah maupun dari sisi sayap. Gol timnas Indonesia tercipta berawal dari umpan Musafri kepada Bambang Pamungkas, Bambang sendiri sebenarnya gagal melakukan penyelesaian. Namun bek timnas Myanmar Moe Win yang kaget salah mengantisipasi bola mengakibatkan bola masuk ke gawangnya sendiri.

Di paruh babak pertama sampai gol kedua Myanmar tercipta timnas Indonesia bermain anti klimaks. Entah tekanan dari penonton tuan rumah yang memenuhi stadion atau permainan spartan timnas Myanmar yang pantang menyerah dan penuh motivasi. Para pemain timnas sering membuat kesalahan sendiri seperti salah pasing, mudah kehilangan bola dan sering melakukan umpan panjang ke depan yang tidak efektif kepada kedua striker Bambang Pamungkas dan Musafri.

Gol kedua timnas Myanmar tercipta lagi-lagi karena pemain belakang timnas salah antisipasi bola tendangan bebas. Bola yang melambung tidak dapat disundul dengan baik oleh Isnan Ali padahal secara postur lebih unggul dari Soe Myat Min. Menjelang akhir babak kedua Benny Dollo memasukan M. Roby menggantikan Usep Munandar dan Aliyudin menggantikan Musafri tapi tidak berpengaruh banyak pada permainan timnas. Sedikit peluang tercipta sampai wasit mengakhiri pertandingan.

Secara keseluruhan Myanmar tampil lebih baik. Walaupun secara teknis tidak istimewa tapi semangat pantang menyerah dan kolektivitas yang luar biasa mampu menutupi kekurangan mereka. Lagi-lagi kurangnya semangat dan motivasi dari para pemain membuat timnas gagal meraih gelar di depan mata. Pekerjaan rumah bagi Benny Dollo untuk membenahi mental pemain sebelum turnamen AFF bulan Desember nanti. Dukung terus timnas Indonesia!

1 comment:

  1. Teu semangat, eweuh motivasi, kesel, gregetan, kurang gairah, keheul (eh udah nya).
    Tapi tetep dukung TIMnas lah.. :D

    ReplyDelete