Saturday, December 20, 2008

Salah Strategi Timnas Gagal ke Final


gambar diambil dari www.affsuzukicup.com

Gagal sudah peluang timnas Indonesia untuk lolos ke final AFF Suzuki Cup 2008. Sempat unggul 1-0 terlebih dahulu dimenit 9 oleh gol bunuh diri bek Thailand. Namun Thailand berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 72 sebelum akhirnya menambah gol dimenit 88 menjadikan skor 2-1 untuk kemenangan Thailand (agregat keseluruhan 3-1).


Timnas sebenarnya bermain cukup baik diawal babak pertama dengan berinisiatif menekan pertahanan Thailand. Formasi 3-5-2 dengan dua gelandang bertahan Ponaryo Astaman dan Samsul Bahri dan dua wing back Ismed di kanan dan Isnan Ali di kiri berhasil menguasai lini tengah yang menjadi pusat permainan.


Hasilnya gelombang serangan timnas menghasilkan gol yang berawal dari tendangan sudut yang dilakukan Ismed Sofyan. Skor 1-0 membuat agregat menjadi 1-1 membuat peluang timnas untuk lolos terbuka jika dapat memenangkan pertandingan atau minimal memaksakan hasil seri untuk dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dan mungkin adu pinalti.


Namun kesalahan strategi dilakukan timnas, para pemain membiarkan Thailand mengembangkan permainan. Penguasaan lini tengah yang dilakukan diawal babak pertama tidak dilakukan lagi. Jika sebelumnya pemain Thailand mendapat pressing di daerah pertahanan sendiri, kali ini pressing dilakukan di daerah permainan timnas.


Maka Thailand dengan leluasa membangun serangan dan membombardir gawang Markus Horison. Berkali-kali kiper plontos ini berjibaku jatuh bangun memotong bola crossing maupun tembakan pemain Thailand. Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Thailand untuk mencetak gol ke gawang timnas.


Di pertengahan babak kedua timnas sebenarnya mendapatkan satu-satunya peluang emas. Budi Sudarsono melakukan dribbling memanfaatkan kesalahan bek Thailand. Sayang karena terlalu lama mengambil keputusan bek Thailand dapat mengamankan bola. Seandainya Budi melakukan shooting atau mengumpan bola pada Musafri yang sudah menunggu di posisi lowong mungkin akan lain ceritanya.


Di menit ke 80 Bendol memasukan Arif Suyono dan Irsyad Aras untuk mengisi posisi sayap kiri-kanan dan sebelumnya memasukan Bambang Pamungkas menggantikan Musafri. Formasi timnas berubah menjadi 4-4-1-1 dengan Firman Utina sebagai penyerang lubang. Namun karena tidak dapat menguasai lini tengah timnas hanya menjadi bulan-bulanan Thailand hingga pertandingan berakhir.

4 comments:

  1. Ini lah Tim Nas Indonesia yang tidak punya mental juara.

    Bukannya menambah gol malah di serang trus oleh Thailan, mau sampai kapan Tim Nas kita kalah trus di ajang piala bergengsi Asia

    ReplyDelete
  2. Yup...mental bermain memang salah satu masalah klasik timnas Indonesia.
    Menurut sayah mulai sekarang lah harus dilakukan perombakan besar-besaran sepakbola Indonesia. Perombakan organisasi induknya yaitu PSSI, pembinaan pemain muda s/d pembenahan kompetisi di semua divisi.

    ReplyDelete
  3. Bukannya kurang mental, tapi kalo gw bilang sih "kurang beruntung" aja. Toh kita pun harus menghargai usaha para pemain indonesia.

    Tetep lah.. no mater what.. gw tetep dukung indonesia (walaupun gw kemarin menang tarohan.. scaraa gw megang thailand.. :D )

    ReplyDelete
  4. @daemors
    Inilah bukti uang dapat mengalahkan segalanya termasuk nasionalisme :-P

    ReplyDelete