
Itulah yang nampak dari permainan timnas Indonesia saat melawan Thailand dipertandingan pertama semifinal AFF Suzuki Cup 2008 kemarin (16/12). Bermain di kandang sendiri stadion Gelora Bung Karno timnas kalah dengan skor 1-0. Gol Thailand diciptakan oleh Teerasil Dangda pada menit ke 5 melalui sundulan kepala. Kiper timnas Markus Horison hanya bisa memandang bola masuk ke gawang, karena yang bersangkutan sudah salah posisi.
Timnas bermain seperti bukan tim tuan rumah. Sejak peluit kick off berbunyi justru Thailand yang berinisiatif menekan. Dan hasilnya kelemahan timnas seperti saat melawan Singapura yaitu kurang fokus diawal pertandingan kembali terulang dengan terjadinya gol Dangda dimenit ke 5. Timnas sendiri baru memegang kendali permainan saat memasuki menit ke 20.
Dipertandingan ini pelatih Benny Dollo melakukan gambling dengan memasang Irsyad Aras dan Nova Arianto sebagai starter, masing-masing di posisi sayap kanan dan bek tengah. Akibatnya serangan dari sayap kanan mudah diantisipasi oleh bek Thailand, karena posisi asli Irsyad adalah gelandang bertahan. Sedangkan Nova Arianto posisinya sering terlalu maju sehingga membahayakan pertahanan timnas. Tak lama setelah terciptanya gol Thailand Bendol mengganti Nova dengan M. Robi yang bermain lebih disiplin.
Serangan timnas hanya sporadis tanpa variasi sehingga mudah dimentahkan pertahanan Thailand. Firman Utina, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas praktis tidak mampu berbuat banyak terutama di babak pertama. Bambang sendiri bermain sangat buruk dipertandingan ini, tidak ada peluang berarti yang mampu ia ciptakan. Di babak kedua Bendol memasukan T.A Musafri menggantikan Bambang Pamungkas, serangan timnas mulai nampak lebih hidup.
Budi Sudarsono beberapa kali melakukan penetrasi ke kotak pinalti namun umpannya tidak akurat sehingga sia-sia usahanya. Menjelang akhir pertandingan Bendol memasukkan Arif Suyono menggantikan Irsyad Aras. Serangan dari sayap kanan mulai berbahaya, pergerakan dan penetrasi Arif mampu menggoyahkan pertahanan timnas. Namun hal tersebut percuma karena tak lama peluit akhir berbunyi mengakhiri jalannya pertandingan.
Mental bermain dan lemahnya fokus pemain di awal pertandingan lagi-lagi menjadi sumber kekalahan timnas. Padahal dukungan gemuruh 50.000 suporter yang memenuhi stadion GBK sepanjang pertandingan seharusnya bisa melipatgandakan mental dan semangat pemain timnas. Namun nama besar Thailand rupanya sudah lebih dahulu menciutkan mental para pemain. Dan 4 hari lagi partai berat sudah menunggu yaitu semifinal kedua yang akan dilangsungkan di Bangkok (20/12). Hanya mukjizat yang bisa membuat timnas menang dan lolos ke final.
mungkin ini baru babak awal di semi final piala AFF, mudah mudahan pada partai tandang Tim Indonesia bisa memetik kemenangan.
ReplyDeleteBravo Indonesia
Kalo indonesia kalah nih.. beeuuhh..
ReplyDeleteBtw, MU lawan Inter euy..
FORZA INTER.. *anggerrrr*
@Chogan
ReplyDeletekita dukung dan doakan mudah2an ada keajaiban di stadion Rajamangala Bangkok untuk timnas Indonesia.
@Daemors
Beeuuuh kecewa berat urang, kamari first leg ngabelaan datang langsung ka Gelora eh eleh.
Inter vs MU.......lieur urang megang saha (ToT)kenapa sdh harus saling bunuh....huhuhuuu mbok di final saja